Home

Manfaat Inti Reiki
Kurikulum Pelatihan
Falsafah dan Energi
Informasi Buku
Ringkasan Isi Buku
Penyelarasan Inti Reiki Gratis
Gerak Pribadi (GP) dan Simbol Pribadi (SP)
Penulis Buku
Home Page INTI REIKI Home Page
Ringkasan Isi Buku

KATA PENGANTAR


Kehadiran buku ini bertujuan untuk memperkaya khazanah pengetahuan dan minat mengenai Reiki, suatu teknik penyembuhan dengan menggunakan energi dari Illahi. Dengan semakin berkembangnya Reiki di Indonesia, penggunaan dan pemahamannyapun semakin luas. Teknik Reiki yang sederhana itu, ternyata menyimpan tak terhingga rahasia yang menunggu untuk ditemukan.

Buku yang utamanya diperuntukkan bagi para praktisi Reiki, terdiri dari tujuh bagian. Bab pertama, berisi penjelasan bagaimana kita memandang Reiki agar tidak bertentangan dengan agama.

Bab kedua berisi pengetahuan dasar tentang berbagai energi penyembuhan, kegunaan dan perbedaan masing-masing energi, termasuk diantaranya adalah Reiki. Sejak manusia mengenal peradaban maka keingintahuan mengenai asal usul penciptaan semesta berikut Sang Pencipta telah membawa mereka kepada berbagai spekulasi dan hipotesa. Pendekatan ilmiah diupayakan untuk menalarkan segala fenomena di alam, sebaliknya kaum spiritual melihat dan mencoba memahami alam beralaskan keyakinan bahwa alam adalah karunia Pencipta. Pembahasan mengenai hubungan antara manusia, alam dan energi yang merupakan filosofi dasar kehidupan, membantu menjelaskan keajaiban semesta dan sebagai pengantar untuk mengerti cara atau kunci mengakses energi dari Illahi

Bab ketiga, berisi sejarah umum perkembangan Reiki, dari sejak masih menjadi teknik penyembuhan yang hanya dimengerti oleh lingkungan tertutup para biawaran, sampai penemuan kembali teknik tersebut yang dianggap telah hilang untuk kemudian disebarluaskan menjadi teknik modern. Pemahaman atas unsur-unsur pembentuk mahluk hidup seperti: tubuh eterik, reikarnasi, misi hidup melahirkan falsafah Inti Reiki. Dalam bab ini di bahas perbedaan Inti Reiki dengan energi Reiki lainnya. Juga falsafah Inti Reiki mengenai Gerak Pribadi dan Simbol Pribadi yang merupakan modal strategis untuk membantu Anda mencapai kedewasaan spiritual.

Bab empat, merupakan penjelasan mengenai simbol Reiki serta berbagai simbol Pribadi, simbol Non-Reiki dan simbol lainnya. Pada bab ini, banyak sekali bahan diambil dari sumber web sites, selain memperluas wawasan para peminat Reiki yang sulit mengakses informasi Reiki via internet, juga mendorong keyakinan peminat Reiki untuk menemukan sendiri serta menguakkan rahasia alam melalui penguasaan Reiki.

Bab kelima, merupakan praktek langsung latihan Inti Reiki yang disampaikan secara bertahap, selangkah demi selangkah. Prinsip sikap dasar penguasaan Reiki, ditekankan di sini, seperti relaksasi, senyum, afirmasi sampai meditasi menemukan simbol pribadi dan juga mengakses energi langit.

Bab keenam, teknik Reiki yang sederhana adalah permulaan dari penemuan yang rumit. Bab ini diisi dengan uraian bagaimana Reiki digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bukan saja untuk kesehatan raga, tetapi penerapan kepada segala aspek kehidupan, baik benda hidup atau mati. Mulai dari tehnik demo yang sederhana sampai meditasi Inti Reiki pada anak. Contoh-contoh ini disampaikan untuk melengkapi berbagai tehnik yang telah ada, sekaligus memberikan alternatif kemungkinan peminat Reiki untuk mengeksplorasi seluas mungkin keingintahuan mereka untuk mendapatkan kehidupan yang sempurna dan kesempurnaan Ruh.

Bab ketujuh, beberapa tanya-jawab yang pernah disampaikan praktisi Inti Reiki kepada kami, juga kami rangkum secara ringkas. Pembahasan terpusat pada tanya-jawab seputar hal ikhwal Ruh.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, kami akan menerima dengan hati yang terbuka berbagai kritik dari Anda semua.



Jakarta, 01 Januari 2002

Namaste.
RR-LD

image003.gif

PENDAHULUAN

Reiki tidak bertentangan dengan agama



Slogan ini sering kita baca dalam berbagai buku Reiki. Bahkan dengan berbagai penjelasannya. Namun bagaimana seharusnya kita secara bijaksana menyikapi Teknik Reiki? Apakah benar bila kita telah mengenal tentang Reiki atau dengan memahaminya, malah membuat orang lambat laun jauh dari kepercayaan awalnya?

Eksplorasi tentang Reiki sangat banyak ditulis, baik filosofi maupun aplikasinya. Tetapi di atas semuanya itu, Reiki hanyalah sebuah teknik. Kami tekankan disini bahwa pencarian jati diri manusia diawali dengan keyakinan. Keyakinan akan ke-Illahian Pencipta yang sebenarnya sejak dari lahir telah ditanamkan dalam benak kita. Keyakinan bahwa pasrah di dalam nama Allah adalah permulaan pengetahuan.
Baik pembaca maupun kami, penulis, mengerti bahwa satu tugas adanya kita di dunia, adalah untuk membuat kontribusi agar tercapai kesejahteraan manusia dan kebersamaan manusia. Sedemikian sehingga secara sadar, terungkap pengakuan kita akan kebesaran Illahi

Gambar 1.1 Skema kedudukan Inti Reiki dalam Agama
(tidak di upload)

Manusia dikaruniai tubuh yang ajaib. Sesuai dengan perintah Illahi, tugas manusia adalah untuk menemukan rahasia alam, semesta dan pribadi. Ini juga yang merupakan kewajiban dan alasan mengapa Ruh berulang kali dilahirkan. Proses penyempurnaan Ruh adalah proses dua arah. Ruh kita bertanya dan mendengarkan Penciptanya tentang apa yang semestinya dilakukan dan sebaliknya, Allah berkenan untuk mendengar dan berbicara dengan kita. Jalur komunikasi dengan Khalik kita sebenarnya sudah ada. doa, zikir, saat teduh, semuanya merupakan jalur komunikasi yang sudah kita kenal baik.
Dalam buku ini, kami merasa terpanggil untuk berbagi kepada pembaca, rahasia keindahan semesta. Rahasia teknik penguatan jalur komunikasi itu yang kami sebarkan sebagai Inti Reiki. Tetapi sekali lagi, Inti Reiki hanyalah sebuah teknik (penekanan itu kami gambarkan sebagai garis panah terputus-putus). Pada akhirnya kembali kepada keputusan pembaca untuk mencari kebenaran menurut kehendak bebasnya.

Allah mengaruniakan kehendak bebas kepada manusia untuk mencari dan menemukan sampai tak terbatas rahasia alam. Maka selayaknya jika dalam proses pencarian itu, ucapan terimakasih selalu kita ucapkan. Bukan hanya kepada roh pembimbing, atau entitas pada dimensi lain yang ikut membantu kita menuju ke kedewasaan ruh, tetapi, yang utama adalah ucapan terimakasih kepada Pencipta kita. Hanya dengan kemurahan-Nya segala pencarian ini bisa terjadi.

Pada skema di atas, kami menuliskan hasil eksplorasi adalah: Pengakuan akan keagungan Tuhan dengan pemahaman dari sisi spiritual yang lebih luas.
Pengakuan sangat berpengaruh pada langkah manusia selanjutnya. Dengan pengakuan, tujuan utama telah ditentukan. Pengakuan ibarat sebuah fondasi. Dasar pengambilan setiap langkah dan merupakan dasar fokus kehidupan manusia. Tetapi sebuah akhir adalah juga sebuah awal. Pengakuan akan keagungan Allah membawa kita kepada penegasan akan iman dan percaya, demikian sebaliknya dan seterusnya.
Penegasan atau afirmasi yang berulang-ulang, jika dilakukan dengan kesungguhan, dan diarahkan ke alam bawah sadar, akan memperkuat dan menspiritualkan kesadaran kita.
Kita adalah apa yang kita pikirkan. Bukan melulu pikiran secara sadar, tetapi juga bawah sadar. Untuk menuju kesempurnaan hidup, termasuk didalamnya adalah kesembuhan mental dan emosi, kita harus menguraikan dan menemukan akar pahit dari konflik bawah sadar kita. Pengeliminasian bibit negatif diperlukan untuk membuat penegasan atau afirmasi yang kita lakukan menjadi berguna.

Afirmasi hanya langkah awal dari suatu proses pembenahan diri. Syarat mutlak dalam sebuah penggunaan afirmasi adalah Berdoa. Doa yang benar adalah doa yang aktif.
Doa sebelum aktivitas merupakan permintaan kepada Illahi Tetapi doa sesudah aktivitas merupakan doa efektif yang tidak pernah pasif, doa yang penuh dengan keyakinan, matang dalam penegasan. Doa yang penuh dengan ucap syukur, karena kita sudah mengalami penyertaan dan kemurah hatian Allah.

Karena input baru dari setiap proses iterasi atau pengulangan proses afirmasi-pengakuan itu diharapkan sesuai dengan dasar eksplorasi, dan menambah keyakinan terhadap percaya dan agama, maka iterasi atau proses pengulangan berikutnya akan maju selangkah lagi dengan lebih mantap. Semua agama dan kepercayaan menekankan pentingnya pengakuan kepada Alllaahnya dan mengharamkan umatnya berpaling kepada illah lain. Maka kebiasaan memulai dan mengakhiri dalam doa ini juga yang merupakan tahap penyelarasan (attunement) permanen dengan Illahi Mengapa? Karena di atas segala upaya manusia untuk mencapai kesempurnaan, terdapat sang Khalik yang menuntut ciptaanNya untuk secara tulus dan terbuka mengakui keagungan Pencipta.
Ini adalah bentuk penjabaran dari kalimat yang terdapat dalam setiap buku Reiki:
REIKI TIDAK BERTENTANGAN DENGAN AGAMA.

image003.gif

intireiki2001@yahoo.com

Thanks for visiting our site!